Thursday, November 22, 2007

Angel

Hmmm... kalo di dunia dotcom Amerika, banyak "angel-angel" venture capital (yang kadang-kadang oleh para pejuang dotcom disana disebut vulture capitalist) yang berani berinvestasi atas sebuah terobosan baru dalam bidang teknologi internet. Para "angel" ini, terkadang berkesan gak terlalu mikir untuk berani menyuntikkan dana besar-besaran ke perusahaan dotcom yang baru berkembang, dan terkadang belum jelas visi bisnisnya.

Kalo di Indonesia bagaimana? Kalo di Indonesia, kata "angel" tersebut bisa berarti "angel" dalam bahasa Jawa, yaitu susah cari yang begitu. Kayaknya sih, gak ada orang yang bisa "segila" seperti di Amerika sana. Kalo disini semua harus jelas, "Gue invest berapa...baliknya berapa...dan dalam berapa lama?" Wajar saja kalo disini berkata begitu!

Apakah para pejuang dotcom Indonesia harus kasak-kusuk di Palo Alto supaya bisa berhasil mendapatkan sejumlah dana untuk membiayai visi dan misinya? Apa mungkin harus sejauh itu? Untuk ke Palo Alto aja, kita butuh modal yang besar :D Kalo modalnya ada, belum tentu VISA-nya di approved!

Apakah karena di kita (Indonesia) inovasi memang belum terlalu menonjol dan jadi menu utama kita sehari-hari? Apakah karena kita cenderung akan selalu jadi pengekor di era teknologi yang serba cepat ini? Padahal, Google Adsense sendiri adalah penyempurnaan dari Overture, dan bukan 100% inovasi dari Google Guys.

Apakah kita-kita ini musti kuliah di Stanford (tempat lahirnya SUN Microsystem, Google, dll) supaya bisa dekat dengan orang-orang yang punya visi jauh ke depan dan melihat teknologi itu seperti seni? Karena dalam seni, harga itu benar-benar menjadi sesuatu yang relatif. Atau mungkin harus kenal secara pribadi dulu dengan John Doerr dari Kleiner Perkins dan Michael Moritz dari Sequoia Capital agar bisa berhasil?

Any comments guys

No comments: